Hidup di negara yang memiliki iklim tropis, tentunya tak lepas dengan udara
panas terutama tinggal di beberapa kota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu
anda memerlukan sebuah pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner) untuk
menyejukkan ruangan. Ketika anda memilih AC untuk beragam keperluan, maka anda
harus memperhatikan beberapa aspek penting salah satunya menentukan AC yang hemat
listrik. Simak ciri cirinya berikut ini.

Ciri Pendingin Ruangan atau AC yang Hemat Listrik

1. Termasuk AC Inverter

Pendingin ruangan dengan inverter memungkinkan anda untuk menghemat daya
listrik. Karena inverter ini membuat kinerja kompresor menjadi tinggi untuk
bisa mendinginkan ruangan dengan cepat. Setelah mendekati suhu yang disetting,
maka kompresor tersebut akan melambat kemudian mempertahankan suhu konstan.
Dengan begitu efek dari kinerja tersebut bisa membuat konsumsi listrik lebih
rendah.

Pemasangan yang dilakukan untuk pendingin ruangan dengan inverter ini juga
harus benar dan sesuai dengan petunjuk yang ditentukan. Pipa freon yang
digunakan minimal memiliki ketebalan hingga 0.6 mm. Sebelum katup freonnya
dibuka pertama kali, bersihkan terlebih dahulu pipa freon tersebut. Pembersihan
pada
AC 1 pk hemat
listrik
ini bisa dilakukan dengan dicuci setiap dua hingga tiga
bulan sekali.

Sebaiknya tidak mengatur suhu AC terlalu rendah, agar suhu yang diinginkan
cepat tercapai sehingga konsumsi listrik tidak berlebih. Apabila disetting
terlalu rendah maka suhu tidak bisa tercapai dengan cepat. Alhasil pendingin
ruangan tersebut akan terus bekerja, inilah yang menyebabkan daya konsumsi
listrik membludak. Anda bisa menerapkan cara ini agar AC dengan inverter lebih
irit energi dan menghemat pengeluaran.

2. Memiliki Nilai COP dan EER Tinggi

Semakin tinggi nilai COP dan EER yang dimiliki suatu pendingin ruangan,
maka tingkat efisiensi listriknya akan lebih baik lagi. COP singkatan dari
Coefficient of Perfomance yang merupakan rasio pendinginan atau pemanasan yang
disediakan sebagai kebutuhan kerja dari AC. Angka dari COP berbanding terbalik
dengan biaya operasional dari pendingin ruangan. Maksudnya jika COP memiliki
angka lebih tinggi, maka biaya operasional yang dibutuhkan akan jadi lebih
rendah.

Untuk menghitung nilai COP tersebut, anda bisa membanding antara Kilowatt
AC dengan Watt AC (Kwatt : Watt). Sementara EER ialah singkatan dari Energy
Efficiency Rating, yang digunakan untuk menyatakan nilai efisiensi pada
pendingin ruangan tertentu. Nilai efisiensi ini dijadikan sebagai pembanding
antara kapasitas pendinginan dengan satuan Btu/h dan konsumsi daya dengan
satuan W. Semakin tinggi nilai EER maka semakin hemat energi yang dikeluarkan.

3. AC yang Memiliki Fitur Soft Start

Fitur Soft Start masih belum banyak digunakan oleh pendingin ruangan. Padahal
pendingin ruangan yang dilengkapi dengan fitur ini memiliki sirkuit pengendali
arus listrik yang bekerja disaat AC dihidupkan. Fitur Soft Start akan
menggunakan arus listrik yang rendah saat pendingin ruangan dihidupkan, dengan
konsumsi listrik yang rendah tersebut bisa menghemat energi dari penggunaan pendingin
ruangan ini.

4. AC yang Memiliki Fitur Fast Cooling

Fitur Fast Cooling bisa membantu AC mendinginkan ruangan dengan cepat tanpa
waktu yang lama. Contohnya saja untuk mencapai suhu 18 derajat celsius hanya
membutuhkan waktu 7 menit. Fast Cooling ini bisa memberikan proses pendinginan
cepat hingga 40 persen dibandingkan dengan pendingin ruangan biasa. Namun anda
harus menyetting suhu
AC 1 pk hemat listrik yang tidak terlalu rendah, agar kinerja
dari pendingin ruangan ini bisa maksimal.

Dengan memperhatikan beberapa ciri dari AC atau
pendingin ruangan yang hemat energi, dapat membantu anda menyejukkan ruangan
tanpa mengkhawatirkan konsumsi listrik yang berlebihan. Namun anda juga harus
memperhatikan secara jeli beberapa produk pendingin ruangan yang memiliki
beragam fitur tersebut. Karena biasanya AC yang memiliki kemampuan hemat energi
dibanderol dengan harga yang lumayan ti

By Daliono